Friday, June 8, 2012

Kegelisahan dan cara mengatasi kegelisahan

Prof. Dr. Zakiah Daradjat mengatakan kegelisahan seseorang disebabkan kurang mantapnya menghayati suatu persoalan, kurang mampunya menghadapi hidup, kurang matangnya membuat perhitungan sebagaimana sebaiknya menghadapi hidup. Kegelisahan adalah suatu yang wajar dalam hidup, tetapi kegelisahan tidak boleh berkembang dan membuat seseorang keluar dari landasan yang semestinya dilewati. Ini dipandang dari segi sempit yaitu kita sebagai manusia, mempunyai hati dan pemikiran, bila dia bertumpuk pasti akan menemukan kegelisahan. Bagi yang matang menghadapi hidup , dia temukan kegelisahan, dengan cepat dialihkan kegelisahan dengan cara yang membuat dia tidak dibebani aneka kelainan dalam tingkah dan geraknya Menghadapi kegelisahan ada orang yang sampai kehilangan akal, seolah tidak ada lagi pegangan, orang yang kebingungan tampa penyelesaian, kemampuan bekerja akan menurun, semuanya akibat gelisah dan cemas menghadang masa datang. Kegelisahan? Atau stress adakah manusia hidup di dunia tampa masalah, bukankan cobaan adalah pertanda Allah mencintai mahluknya, cobaan adalah sarana manusia untuk lebih mengingat Allah. MahaBesar Allah yang amat besar kecintaannya kepada semua mahluknya, tapi manusia kadang lupa akan segala kenikmatan yang Allah berikan. Bila kita pernah berfikir maukah kita menukar kedua mata kita, atau kedua kaki dan tangan kita dengan segunung emas, atau uang sejuta dolar . jawabnya pasti tidak, berarti harga mata ditambah harga kaki atau sepasang tangan kita tidak dapat diganti dengan harta sebesar apapun. Berarti besar kenikmatan dan karunia dari Allah kepada mahluknya tidak dapat di nilai dengan apapun. Tapi manusia selalu lupa. B. PERUMUSAN MASALAH Kegelisahan yang mengembang dan tidak terselesaikan akan mempengaruhi kehidupan seseorang. Dalam ilmu kedokteran akan timbul yang namanya stress dan stress akan berkembang jadi penyakit psikis maupun fisik. Bila kita yakin bahwa Allah amat sayang kepada kita, mengapa harus gelisah, bukankah segala cobaan itu pasti sudah terukur, tidaklah Allah membebani manusia melebihi kemampuannya.dalam surat Albaqorah ayat 286 , Allah berfirman: Artinya: Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Cobaan dan musibah adalah sarana kita untuk mengingat Allah dan bukannya lari dari persoalan. Dalam sebuah hadist Sahih diterangkan bahwa Allah berfirman: ”Barang siapa yang mengingat aku (Allah)dalam dirinya, maka akan aku ingat ia dalam diri-Ku. Dan, siapa yang mengingat aku dalam sekumpulan orang, maka akan aku mengingat ia dalam sekumpulan mahluk yang lebih baik dari dirinya (yaitu malaikat). Sesungguhnya karunia tidak dapat dilukiskan dengan kata-kata dan tidak dapat diungkapkan kesyukurannya kecuali dengan sujudnya hati Dalam Surat Albaqoroh ayat:155. Allah berfirman,” Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan.Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar. Karena cobaan adalah sesuatu yang tidak mungkin dihindari, berarti yang sangat penting adalah bagaimana kita menyikapinya dengan secara bijak dan benar. Dalam Surat Albaqoroh ayat:153. Allah berfirman Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar. Berarti disini sabar dan shalat menjadi cara yang paling bijaksana dan paling benar bagi seorang muslim menyikapi masalah dan cobaan yang menimpanya sehingga kegelisahan tidak menjadi stress yang berkepanjangan Dalam Tafsir Al Maraghi, Sesungguhnya kewajiban yang dibebankan kepada orang Muslim ialah mengetahui, bahwa tidak ada Tuhan selain Allah semata dan Dia tidak ada Tuhan selain Allah semata, dan Dia tidak mempunyai sekutu, Jika telah diakui bahwa Akulah Tuhan yang Haq dan tidak ada sembahan selain aku, maka beribadahlah hanya kepada Ku dan tunduklah kepada seluruh apa yang aku bebankan kepadaMu. Lakukanlah Shallat menurut aturan yang telah aku perintahkan kepadamu dengan rukun dan syaratnya agar dalam Shalat itu kamu mengingat Aku dan berdoa kepada ku dengan doa yang tulus dan bersih tampa dicampuri syirik dan tidak menghadap diri kepada selain aku. Disebutkan shalat secara khusus diantara ibadah yang lainnya, karena ia mempunyai keutamaan atas yang lainnya. Didalam shalat, seseorang mengingat sembahannya dan hati serta lisan sibuk dengan itu. Oleh sebab itu,Shalat dapat mencegah perbuatan yang keji dan mungkar. Dari Tirmidzi dan Ibnu Majah dalam jamaah lain mengeluarkan riwayat dari Abu Hurairah, Bahwa Rasullullah saw, bersabda” Barang siapa lupa akan suatu Shalat, maka hendaklah ia mengerjakan shalat itu ketika mengingatnya, karena sesungguhnya Allah berfirman,” dirikanlah Shallat untuk mengingatKu. [ Dalam surat Al Ma’aarijj ayat 19 – 35 Allah berfirman: Sungguh manusia diciptakan bersifat suka mengeluh, apabila ditimpa kesusahan dia akan berkeluh kesah, apabila dia mendapat kebaikan (harta) dia menjadi kikir, kecuali orang yang melaksanakan Shalat, mereka tetap melaksanakan shalat, dan orang yang dalam hartanya disiapkan bagian tertentu , bagi orang(miskin) yang meminta atau tidak meminta dan orang yang yang mempercayai hari pembalasan, dan orang yang takut terhadap azab Tuhannya, Sesungguhnya terhadap azab Tuhan mereka tiada seorang yang merasa aman dari kedatangannya. Dan orang yang menjaga kemaluaannya, kecuali terhadap istri-isri mereka/hamba sahaya yang mereka miliki maka sesungguhnya mereka tidak tercela, Maka barang siapa mencari diluar itu( seperti zina, homoseks dan lesbian) mereka itu orang-orang yang melampaui batas. Dan orang orang yang memelihara amanat dan janjinya, dan orang- orang yang berpegang teguh pada kesaksiannya. Orang yang memelihara shalatnya, Mereka itu di muliaakan didalam surga. MENGATASI MASALAH A. SABAR Dalam tafsir Ibnu Katsir dijelaskan Setelah selesai menjelaskan syukur , Kini Allah mulai menjelaskan sabar, permintaan petunjuk dan pertolongan melalui sabar dan shalat, karena bila seorang hamba mendapat nikmat, maka dia menyukurinya atau mendapat bencana , maka dia bersabar menghadapinya. Allah menjelaskan sarana terbaik yang dapat digunakan untuk menghadapi musibah adalah dengan sabar dan Shalat. Dalam sebuah hadis dikatakan,” Apabila Rasulullah saw, menghadapi sesuatu kesulitan, maka beliau salat Sabar itu ada dua: Pertama, sabar dalam meninggalkan berbagai hal yang diharamkan dan dosa, kedua, sabar dalam melakukan berbagai bentuk ketaatan dan kedekatan kapada Allah (paling besar pahalanya). Sabar yang jenis ketiga yaitu bersabar menghadapi berbagai bencana dan petaka, seperti memohon ampun dari perbuatan aib. Orang-orang yang sabar menurut Ali bin Husein Zainal Abidin ,” Apabila Allah telah menghimpun orang–orang terdahulu dan kemudian, maka seseorang menyeru,’manakah orang –orang yang sabar, masuklah ke dala surga tampa di hisap,”. Sedangkan Said Bin Jubeir berkata,” ”Sabar ialah pengakuan seorang hamba kepada Allah atas musibah yang menimpanya itu dari Allah . Menyerahkan perhitungannya kepada Allah dengan mengharapkan Pahala-Nya, terkadang seseorang berkeluh kesah, namun dia harus bersikeras tiada jalan lain kecuali bersabar . Allah taala memberitahukan kepada kita bahwa Dia akan menguji hamba-hambanya. Allah akan menguji mereka terkadang dengan kebaikan dan kemudaratan seperti rasa takut, kelaparan, kekurangan harta, kematian kerabat atau sahabat, buah- buahan yang tidak menghasilkan, barang siapa yang sabar, maka ia mendapat pahala, dan barang siapa yang berputus asa, maka Allah akan menimpakan siksa kepadanya, Oleh karena itu Dia berfirman dalam surat albaqarah ayat 156: ”Dan sampaikanlah berita kepada orang-orang yang sabar, yaitu orang- orang yang apabila ditimpa musibah , mengucapkan ”sesungguhnya kamu milik Allah dan kepada-Nyalah kami kembali,” Maksudnya, hiburlah mereka dengan ucapan ini atas musibah yang menimpa mereka, dan beritahukanlah bahwa mereka kepunyaan Allah, Dia memperlakukan hamba-Nya menurut kehendak-Nya, dan bahwa kepada-Nyalah merela kembali ke kampung akherat. . Menurut Iman Al-Ghazali Sesungguhnya iman itu terdiri dari 2 bagian , sebagian kesabaran , dan sebagian lagi merupakan syukur sebagaimana tersebut dalam hadist,(yakni Hadist Abu Mansur Ad Dailami dari Yazid Ar Rasqqsyi dari Anas r.a,dla’if). [8] Dalam surat azzumar:10 Allah berfirman ” Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tampa batas.” Tentang kedudukan nilai sabar adalah setengah dari pada iman ini kami terangkan alasannya sebagaimana yang disabdakan oleh Rasulullah SAW : Sesuatu yang hanya sedikit sekali dapat engkau capai dan engkau miliki, ialah yakin dan sabar. Barang siapa yang mendapat bagiannya dari yakin dan sabar ini , maka tidak usah khawatir tentang sembahyang malam dan puasa sunat yang tertinggal, Aku akan 6. Ibid hal 256 lebih senang apabila kamu dapat bersabar dalam melakukan kewajiban-kewajibanmu dari pada apabila setiap orang kamu sekalian datang kepadaku dengan menunjukan amal yang telah dilakukanya. Tetapi aku khawatir apabila nanti dunia terbuka bagimu sesudahku, maka kamu akan ingkar-mengingkari satu terhadap yang lain (berselisih dan berebut) sehingga penghuni langit membencimu. Dan pada waktu itu, barang siap yang sabar dan tahan uji serta berlaku jujur akan mendapat pahala secara sempurna. Sesungguhnya Allah beserta orang orang yang sabar. Hadist-hadist yang terkait dengan sabar sangat banyak, salah satunya khabbab Ibnul Arts r.a berkata,” Saya mengeluh kepada nabi saw, yang ketika itu sedanga tidur-tiduran berbantal sorbannya di samping ka’bah. Maka, kami berkata? Apakah engkau tidak meminta tolong untuk kami?Apakah engkau tidak mendoakan kami?’ Maka nabi bersabda,”Sungguh telah terjadi sebelum kamu orang yang diambil dan kemudian dipendam(ditanam) didalam bumi, kemudian didatangkankan kepadanya gergaji yang diletakkan diatas kepalanya dan digergaji kepalanya, maka terbelah kepalanya menjadi dua. Dirinya juga disisir dengan sisir yang terbuat dari besi yang kemudian terlepaslah daging dari tulangnya dan orang ini disiksa dengan siksaan seperti itu tetapi ia tetap teguh dengan agamanya. Demi Allah, Allah akan menolong semua penderitaan ini sehingga orang yang mengendarai unta dan San’an (ibu kota Yaan) sehingga Hadramaut tidak merasa takut kecuali kepada Allah dan takut serigala terhadap domba-dombanya. Akan tetapi, kamu tergesa-gesa.”(HR Iman Bukhari, Abu Dawud, dan Nasa’i). B. SHALAT . Shalat menurut bahasa 'Arab: doa. Menurut istilah syara' ialah ibadat yang dikerjakan untuk membuktikan pengabdian dan kerendahan diri kepada Allah Mendirikan Shalat ialah menunaikannya dengan teratur, dengan melengkapi syarat-syarat, rukun-rukun dan adab-adabnya, baik yang lahir ataupun yang batin, seperti khusu' ,memperhatikan apa yang dibaca dan sebagainya. Ketika usaha sedemikian sulit, ketika musibah datang bertubi-tubi, ketika kehilangan pekerjaan, ketika kita ditinggal oleh orang yang terkasih , dan kesabaran menjadi lemah, maka shalat menjadi sarana yang paling penting untuk kita laksanakan sebagai sarana kita mengadukan semua persoalan kita kepada Allah SWT. Shalat merupakan penolong yang akan selalu memperbaharui kekuatan dan bekal yang akan selalu memperbaiki hati. Dengan shalat kesabaran akan tetap ada dan tidak akan terputus. Justru shalat akan mempertebal kesabaran, Sehingga akhirnya kamu muslimin akan ridha, tenang, teguh dan yakin. . Dalam Surat Luqman ayat 17. Allah berfirman : Hai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah). Suatu keniscayaan bagi manusia yang lemah dan terbatas untuk selalu menghubungkan dirinya dengan kekuatan yang besar. Dan bersandar kepadanya dalam meminta pertolongan ketika ketika ia sudah mencurahkan segala kekuatannya yang terbatas dan ternyata tidak mampu. Permintaan pertolongan dan penyandaran pada kekuatan yang besar ini dilakukan ketika menghadapi keburukan yang tampak dan tersembunyi, serta ketika merasa berat dalam berjung untuk beristiqomah di jalanNya dikarenakan dorongan syawat dan munculnya kesenangan-kesenangan dunia. Juga ketika menghadapi kesulitan dalam perjalanan dunia yang singkat. [ Dari sini tampak jelas nilai shalat yang berarti pula hubungan antara sesuatu yang lemah dengan sesuatu yang besar dan abadi. Sungguh shalat merupakan waktu pilihan saat pelimpahan karunia dan kecintan yang menetes dari sumber yang tak kunjung kering, dia merupakan kunci perbendaran yang kaya raya , yang amat banyak dan melipah. Shalat adalah titik tolak dari dunia yang kecil dan terbatas kepada dunia yang besar, ia adalah ruh, salju dan naungan di kala jiwa diterpa kepanasan. Ia adalah sentuhan kasih ter hadap hati yang lelah dan letih, justru itulah sebabnya apabila Nabi muhammad saw menghadapi kesukaran, beliau segera melaksanakan shalat. Beliau bersabda, ”Hiburlah kami, wahai Bilal(dengan azan).” Beliau banyak melakukan shalat bila banyak menghadapi persoalan. . Dalam mendirikan Salat berarti kita mengadukan segala persoalan hidup kita kepada Allah, kita ingat bahwa di atas segala nya adalah Allah yang maha besar, penggenggam dunia, alam semesta dan isinya. Tiada yang tidak mungkin di tangan Allah dan tidak ada yang tidak selesai di hadapanNya. Thaahaa ayat:14. Allah berfirman’” Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan (yang hak) selain Aku, maka sembahlah Aku dan dirikanlah shalat untuk mengingat aku referensi :http://drlizapoem.blogspot.com/2008/11/mengatasi-kegelisahan.html 1.Zakiah Daradjat , Menghadapi liku-liku hidup, penyadur M hayata Muar , penerbit untagama, jakarta 1987 2 Sayyid Qutbh, Tafsir Fi Zhilalil Qur’an jilid 1,(Gema Insani, Jakarta,2000) 3. Al-Magraghi jilid 16 4. Terjemahan Al-Quran , Depag RI 5.From Http//www. Wikipedia.com, the free encyclopedia 6.Buku ajar ilmu penyakit Dalam jilid II edisi ketiga , Balai penerbit FKUI, Jakarta,2001 7.Iman-al Ghazali, dibalik Ketajaman Hati, Amani, 1997 8.dr. Bahar Azwar, SpB Onk fikih kesehatan , Qultumedia , 2005 9. Hadist Muslim 10.Robert Frager (Syekh Raqib al-Jerahi), Hati,Diri,Jiwa, Psikologi untuk transformasi, Serambi jakarta 2002, hal307

No comments:

Post a Comment